PRB

Ikut Membangun Negeri:
Fokus proyek ini adalah untuk membangun ekonomi melalui terciptanya ekosistem digital di daerah non-commercial di Indonesia.

Profil

Mengenal PRB

PT Palapa Ring Barat (PRB) merupakan Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang ditunjuk oleh Pemerintah c.q Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, sebagai pelaksana Proyek Palapa Ring Barat berdasarkan Perjanjian Kerjasama, nomor : 284/M.KOMINFO/HK.03.02/02/2016, Nomor: 002/PRB/PD-DIR/II/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Pembangunan dan Pengelolaan Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Palapa Ring Paket Barat

Pada tahun 2016, Pemerintah Indonesia mempercayakan PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) untuk menjalankan proyek strategis nasional dengan menunjuk Moratelindo sebagai pemenang tender Palapa Ring Barat. Dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), melalui anak usahanya yaitu PT Palapa Ring Barat (PRB).

Tentang Palapa Ring

Fokus proyek ini adalah untuk membangun ekonomi melalui terciptanya ekosistem digital di daerah non-commercial di Indonesia, Sebab meski trafik internet domestik tumbuh pesat, namun sebaran pengguna internet di Indonesia tak merata. Wilayah yang sulit dijangkau, umumnya menggunakan Layanan internet berbasis satelit, serta terbatasnya ketersediaan sinyal GSM/4G untuk kegiatan akses Internet secara mobile, sehingga hanya mampu memberikan bandwidth rendah dengan harga yang relatif mahal.

Nama PALAPA digunakan dengan semangat menyatukan Nusantara, seperti Sumpah Palapa yang pernah dicetuskan oleh Patih Gadjah Mada. Palapa Ring bertujuan untuk menghadirkan jaringan tulang punggung (Backbone) pada 57 Daerah 3T (Terluar-Terdepan-Tertinggal) melalui jaringan Fiber Optic dan Saluran Radio Gelombang Mikro (Microwave), sehingga para Penyedia Layanan Internet, baik local provider maupun national local provider dapat saling berkonsolidasi dalam membangun jaringan akses lokal berkecepatan tinggi dengan cara memanfaatkan tenaga kerja lokal yang berdomisili di daerah 3T tersebut.

Skema Kerjasama

Proyek Palapa Ring menggunakan skema kerjasama pembangunan dengan Public Private Partnership (PPP). PPP diartikan sebagai bentuk perjanjian antara Pemerintah dengan pihak swasta untuk penyediaan Layanan public tertentu. PPP di Indonesia dikenal sebagai Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). KPBU diatur dalam Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015.
Proyek Palapa Ring dibagi menjadi tiga paket yaitu Barat, Tengah dan Timur. Dengan total panjang kabel ±12.000 KM. Pembangunan infrastruktur Palapa Ring telah selesai pada tahun 2018 - 2019. PRB telah berhasil membangun sepanjang 2.256 km jaringan serat optik yang menghubungkan wilayah Riau, Kepulauan Riau, Natuna dan Singkawang.

Sejarah Palapa Ring

  • 1997 - Proyek “Internet Nusantara 21” di inisiasi, namun terhambat krisis ekonomi 1998.
  • 2005 - Nama Proyek menjadi “Cincin Serat Optik Nasional”, namun belum sempat terealisasi.
  • 2007 - Nama Proyek menjadi “Palapa Ring”, direncanakan dibangun tahun 2008 – 2013, Dengan peserta konsorsium yaitu “Bakrie Telecom, Tbk., PT. Excelcomindo Pratama Tbk., PT. Indosat Tbk., PT. Infokom Elektrindo, PT. Macca System Infokom, PT. Powertek Utama Internusa, dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
  • 2008 - Krisis ekonomi global. Anggota konsorsium tersisa Telkom, Indosat, XL dan Bakrie Telecom.
  • 2009 - Konsorsium dibubarkan, karena tidak ada model bisnis yang layak.
  • 2015 - Tender Palapa Ring kembali digelar menggunakan model bisnis KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha).
  • 2016 - Januari pemenang tender diumumkan :
    Paket Barat dimenangkan konsorsium Moratelindo – Triasmitra.
    Paket Tengah dimenangkan Konsorsium Pandawa Lima (PT LEN - PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) - PT Sufia Technologies - PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) - PT Multi Kontrol Nusantara (MKN)
    Paket Timur dimenangkan konsorsium Moratelindo – IBS – Smart Telecom.
  • 2018 - 2019,
    PAKET BARAT selesai pada Maret 2018
    PAKET TENGAH selesai pada Desember 2018
    PAKET TIMUR selesai pada Agustus 2019